Sunday, February 21, 2010

Baso Tahu Cinta & Siomay Senandung Rindu, Februari 2010

Baso Tahu Cinta, buruan katakan dengan Siomay...

Seminggu sebelum aku menjadi vegetarian, tepatnya Kamis, 10 Februari 2010, beberapa orang Indonesia di Bremen berkumpul untuk memasak bersama. Acara ini diadakan 4 hari sebelum Valentine yang katanya Hari Kasih Sayang. Oleh karena itu, acaranya dinamakan "Baso Tahu Cinta". Nama "Siomay Senandung Rindu" tidak ada hubungannya dengan album SBY yang kedua yaitu "Kerinduanku" tetapi berhubungan dengan rasa rindu kami akan tanah air tercinta yaitu Bandung eh Indonesia. Cuma beberapa di antara kami yang kangen Bandung.

Acara tersebut diadakan di Pondok Bu Sannyo G.. Yang hadir diurutkan sesuai urutan kedatangan
  • Mba Mia Maria (pembawa resep sakti Baso Tahu & Siomay bumi Parahyangan)
  • Nathan (putra dari Mia Maria)
  • Stella & Santi (pemimpin logistik, bahan penting dibawa oleh Tante yang cantik ini)
  • Tim (pembuat siomay)
  • Condro (orang stress, musti meremas-remas adonan supaya stressnya hilang)
  • Rudolf (pembuat siomay)
  • Mba Pau (tester makanan)
  • Wahju (fotografer dadakan)
  • Novi (pemotong udang)
  • Riri (tester makanan)
  • Mas Yadi
Sekitar jam 12 siang, Mba Mia datang bersama Nathan. Kemudian akibat miskomunikasi antara Stella dan Mba Pau, aku harus menunggu 1 jam lebih di HBf Bremen. Mba Pau tidak mengerti konstelasi politik di Bremen jadi sulit sekali menjelaskan padanya mengenai siapa datang bareng siapa dan kapan datangnya serta bagaimana. Riri yang penuh kebimbangan juga terlibat dalam keputusanku menunggu di HBf tersebut.

OK, sebetulnya aku menunggu Tim di HBf atas permintaan Riri, yang sebelumnya bilang tidak bakal datang. Aku bilang jam satu aja karena sebelumnya aku harus mengurus hal-hal administratif di Uni Bremen. Tetapi Tim harus menandatangani kontrak kerja. Mba Pau juga ikut janji ketemu di jam yang kira-kira sama. Akan tetapi rencana buyar. Stella lagi pantang menerima telponku, jadinya Mba Pau menelpon Stella. Lalu Mba Pau menunggu Stella yang tak kunjung tiba. Aku menemani Mba Pau di HBf. Aku bosan dan menelpon Rudolf. Ternyata beliau punya urusan di perpustakaan Uni Bremen. Kutunggu Rudolf di HBf. Akhirnya kami bertiga (Rudolf, Mba Pau, dan aku, Condro) pergi ke Pondok Bu Sannyo G. Ternyata Stella dan Tim sudah di sana. Surprise, Surprise.

Rudolf dan Tim yang kelaparan segera makan. Condro menemani mereka makan atas dasar solidaritas ( :-p hehehe). Stella sudah mulai menyiapkan adonan di dapur. Aku tidak kebagian acara meremas-remas adonan lagi, sama seperti kejadian Workshop Pempek Palembang. Harus kuakui bahwa Stella meremas lebih baik dariku. Tak berapa lama kemudian, pasutri kesayangan Stella hadir, yaitu Mas Wahju dan Mba Novi. Mba Novi pun membantu menyiapkan udang, tahu, dll. Sedangkan aku kebagian kegiatan memasukan adonan ke dalam tahu dan paria. Setelah itu, datang Riri yang tampil modis dengan pakaian hitam ditutupi dengan kain kuning.

Ada dua macam adonan saat itu: adonan ikan dan adonan udang. Keduanya diolah oleh Stella. Jadi aku betul-betul kaga kebagian acara meremas-remas adonan. Aku mengakui bahwa kemampuanku dalam meremas kalah jauh dari Beliau.

Setelah usai dengan memasukkan adonan ke tahu, kulit siomay, dan paria, tentu saja ada makanan harus dimasak. Dikukus dan digoreng! Aku lebih suka yang dikukus karena trauma dengan siomay goreng di Jerman yang rasanya eneg. Tapi gorengan Bu Sannyo menghilangkan traumaku. Ternyata teknik menggorengnya mantap, siomay kaga eneg dan batagornya enak.

Batagor = Baso Tahu Goreng
Batakus = Baso Tahu Kukus

Kemudian, terakhir datanglah Mas Yadi. Beliau pulang kerja dan merasakan kenikmatan Baso Tahu Cinta & Siomay Senandung Rindu.

***

OK, sekarang mengenai resep Baso Tahu Cinta dan Siomay Senandung Rindu.

Bahan adonan:
  • pasta ikan, dibeli di toko Asia
  • udang, sepertinya dibeli di toko Asia
  • ayam
  • aci (tepung tapioka), sepertinya dibeli di toko Asia
  • bawang putih
  • telur
  • minyak wijen
  • garam
  • gula (kalau tidak pakai vetsin atau MSG)
  • air secukupnya
Adonan I menggunakan pasta ikan (dan mungkin juga ayam, sorry kaga lihat), sedangkan adonan II menggunakan udang dan ayam. Lebih gurih yang adonan II karena kolesterol dari udang memang lezat.

Bahan non adonan:
  • tahu
  • paria
  • kulit siomay (W****, namanya lupa)
Cara pembuatan adonan I:
Pasta ikan (plus ayam dipotong-potong) dicampur bawang putih kemudian diaduk-potong, lalu diberi aci, garam, gula, dan air secukupnya. Diaduk-aduk dan diremas seperlunya. Kemudian diberi minyak wijen. Lalu sebutir telur. Remas-remas lagi seperlunya. Jadilah adonan tersebut. OK, ada yang lupa, selain minyak wijen, ditambah juga minyak ikan supaya punya aroma ikan.

Cara pembuatan adonan II:
Pasta ikan diganti dengan udang dan ayam yang dipotong-potong. Diblender sedikit lalu dicampur aci dll sama seperti membuat adonan I.

Setelah adonan jadi, barulah bisa acara memasukkan adonan.

Cara pembuatan siomay:
Masukan sesendok kecil adonan ke dalam kulit siomay. Bungkuslah dengan sedikit terbuka seperti bentuk bunga mekar.

Cara pembuatan baso tahu:
Potonglah tahu menjadi bentuk prisma segitiga. Pada sisi diagonal, goreslah secukupnya. Masukan sedikit adonan ke goresan tersebut dan tempelkan menutupi diagonal tersebut.

Cara pembuatan paria isi:
Potong paria jadi dua. Buang isinya. Lalu masukkan adonan hingga mengisi paria.

Berikutnya ada pilihan mengolah masakan ini:
  1. Kukus
  2. Goreng
Yang dikukus adalah Baso Tahu, Siomay, Paria Isi
Yang digoreng adalah Baso Tahu dan Siomay, menjadi batagor. Paria tidak lazim kalau digoreng.

Cara mengukus yang baik adalah tunggu air mendidih, kemudian taruhlah makanan tersebut di atas air mendidih.
Cara menggoreng yang baik adalah tunggu minyak "mendidih", kemudian gorenglah makanan tersebut lalu segera angkat setelah masak. Tiriskan dari minyak. Biasanya hasilnya tidak akan membuat eneg. Jadinya jangan merendam dalam minyak terlalu lama.
BTW, aku tidak melihat proses penggorengan ini karena aku diusir dari dapur karena dituduh menggoda wanita. Jadinya aku hanya menduga-duga proses masak ini.

OK, setelah dikukus, paria isi dipotong-potong dengan ukuran sesuai keinginan.

Baso Tahu, Siomay, dan Paria Isi disajikan dengan saos kacang dan kecap manis secukupnya. resep saos kacangnya tidak tahu.

***

Baso Tahu Goreng
(hasil masakan kami)



***

Baso Tahu Kukus
(hasil masakan kami)


***

Baso Tahu dan Siomay ini mengingatkanku akan Bandung, kota asal makanan ini dan tanah kelahiranku. Rasanya mengobati kerinduanku. Apalagi makanan ini dipenuhi sentuhan cinta dari orang Bandung yang merantau ke tanah Bremen. Saos kacangnya memang mengurangi rasa kangen akan Bandung tetapi baso tahu dan siomaynya memang asli rasa Bandung. Tapi membuat saos kacang ala Bandung membutuhkan "effort" dan "cost" yang lebih, jadinya hasil ini cukup optimal.

Akhir kata, yang tak segera berakhir, aku mengucapkan terima kasih kepada
  • Bu Sannyo, atas rumahnya dan alat-alat masaknya, serta olahan di dapur
  • Mba Mia Maria, atas resepnya
  • Stella & Santi, yang cantik, atas bahan-bahan masak dan segenap kegiatan mengolah di dapur serta improvisasi atas resep.
  • Kawan-kawan yang melengkapi acara ini, baik yang cuma jadi tester maupun yang terlibat dalam memasak.
***

OK, selain baso tahu dan siomay, kami juga masak sate. Tapi itu cerita lain.

2 comments:

  1. Mas, itu cara nyampur adonannya bagaimana?? kok saya bikin malah keras y???

    ReplyDelete