Tuesday, June 25, 2013

Bujangan Bremen

Pada suatu akhir pekan, di suatu pertemuan bersama, seorang kenalan mengobrol denganku. Sebut saja, namanya Tanya. Oh, ya, namaku adalah Jawab, karena iscab sebetulnya tidak suka menjawab.

Tanya : "Kamu masih bujangan, yah?"
Jawab : "Iya, kok tahu?"
Tanya : "Itu, baju yang lu pakai kaga disetrika."
Jawab : "Oh!"

***

Kemudian obrolan berlanjut mengenai menyetrika dengan prinsip 5W+1H (what, where, when, who, why, how). Karena aku tidak konsentrasi dalam obrolan, aku pun lebih banyak memikirkan Iron Man menyetrika kolor merah Superman. Akibat salah menyetrika, Man of Steel tidak memakai kolor merahnya lagi. Ini seperti pepatah Bung Karno, "Amerika kita setrika, Inggris kita linggis." Akupun berpikir apakah Captain America suka menyetrika.

Ternyata hidup melajang di Bremen membuatku malas menyetrika. Aku hanya menyetrika untuk keperluan wawancara kerja, pertemuan resmi, dan kondangan. Akupun bertanya pada diriku sendiri, apakah kemampuanku menyetrika berhubungan dengan proses pencarian wanita idaman.

Bügeln für den Weltfrieden!


Bremen, 25 Juni 2013

iscab.saptocondro

Wednesday, June 5, 2013

Persimpangan Lagi

Kali ini, aku berada di persimpangan lagi. Aku masih berhenti sejenak untuk memikirkan langkah selanjutnya. Ke mana aku akan melangkah? Melangkah seperti apa? Semuanya betul-betul belum kuketahui.

Aku teringat dua tahun lalu ketika berada di persimpangan, aku diliputi suatu kecemasan. Lalu kupilih jalan yang tidak terlalu cocok dengan jiwaku. Namun perjalanan ini melatihku untuk melawan naga dan iblis yang menghadangku. Perjalanan ini juga membuatku mengenal banyak orang: mana yang tukang copet, mana yang memberiku air kehidupan untuk melepas dahagaku, dan mana yang membekaliku dengan jurus-jurus baru.

Kini akupun kembali berada di persimpangan yang lain. Ada jalan kembali ke akarku. Ada jalan yang sama untuk meneruskan perjalanan sebelumnya. Ada jalan yang gersang namun kuyakin di ujung sana aku akan menemukan cintaku. Mana yang akan kutempuh? Aku harus memutuskan dalam waktu terbatas, sebelum preman menutup semua jalan dan menyisakan satu, yaitu kembali ke akar.

Akupun berhenti memandang peta. Aku berpikir keras dan kuamati baik-baik peta pemberian Simon Kemp. Kuharapkan jalan yang kupilih berada pada trajektori yang tepat, dan stabil menurut Lyapunov, menuju kemenangan. Semoga bisa kulaksanakan pesan Saykoji, "Hari Kemenangan akan segera tiba!".

PayGoodLove
I want to win.




Bremen, 5 Juni 2013

iscab.saptocondro