Kuliah Hari ini
Bremen, Kamis, 26 April 2007 pukul 13.00 (Waktu Eropa Tengah), aku baca pengumuman depan pintu kelas.
Kuliah Antriebsregelung und Mechatronik dipindah ke Markplatz (semacam alun-alun depan gedung DPRD Bremen dan dekat tempat belanja).
Oh, ya, Antriebsregelung und Mechatronik artinya Control of Electrical Drives and Mechatronics.
Mmm... bahasa Indonesianya electrical drives itu apa, ya? Penggerak Elektrik?
Profesor, dosen, mahasiswa melakukan protes sejak minggu lalu.Kuliah dan seminar 24 jam dalam kampus diadakan minggu lalu.
Hari ini, kuliah diadakan di depan gedung parlemen Bremen.
Tema protesnya adalah penolakan terhadap pengurangan anggaran pendidikan di Bremen.
Anggaran pendidikan di negara bagian Bremen akan dikurangi sebesar 100 juta Euro,
dan untuk Uni Bremen, anggaran dikurangi 37 juta Euro.
Akibat pengurangan anggaran:
- 30% posisi Profesor akan hilang
- Beberapa jurusan hilang, contoh: Sport (olahraga), Behindertenpaedagogik (pendidikan untuk orang cacat)
- lowongan peneliti berkurang (aku berencana lanjut doktoral, ini bisa buruk buatku)
Wah, anggaran 100 juta Euro kira-kira 1200 milyar Rupiah untuk satu negara bagian dan 37 juta Euro = 444 milyar rupiah untuk satu universitas. Anggaran yang cukup besar untuk pendidikan.
Wah, andai waktu dulu kuliah di ITB, ada demo bertopik anggaran pendidikan di depan Gedung Sate (DPRD Jawa Barat) seperti ini, pasti asyik.
Nah, kembali ke kuliahku. Aku sampai Markplatz, jam 13.45, telat 1 halaman.
Sudah ada papan tulis portabel (beroda) dan seorang asisten dosen yang mengajar.
Profesorku sedang masuk ke ruang parlemen, untuk berbincang-bincang dengan wakil rakyat.
Mengisi daftar hadir, kemudian aku dikuliahi hal-hal tentang motor listrik, kendali (waktu) optimal, dll.
Karena dekat kafe, kami (mahasiswa Teknik Elektro) kuliah sambil mesan jus.
Orang-orang pun lalu lalang. Di musim semi yang terlalu panas ini, kami kuliah sambil cuci mata. Mahasiswa Teknik Elektro yang datang lelaki semua. Yang lalu lalang, banyak wanita cantik berpakaian musim panas (tank top, you can see, dll)
Jurusan lain juga mengadakan kuliah di Markplatz.
Ada yang kuliah ekonomi, dengan grafik-grafiknya.
Ada yang kuliah hukum, sosial, matematika, dll.
Profesor, dosen, dan mahasiswa menunjukkan solidaritasnya untuk menolak pemotongan anggaran pendidikan.
Jarang sekali, saya lihat di Indonesia, solidaritas seperti ini untuk memperjuangkan anggaran pendidikan 20% sesuai amanat konstitusi.
Ignatius Sapto Condro A.B.(iscab)
info lebih lanjut tentang aksi di Bremen ini bisa didapat di www.weser-kurier.de
No comments:
Post a Comment