Ditulis 29 Maret 2007.
Setelah hari minggu lalu, tidak tidur mengerjakan Tugas Computational Intelligence, ditemani "hanya" 3 cangkir kopi. Tapi masalahnya adalah secangkir kopi, aku isi setengahnya dengan bubuk kopi dan sedikit gula. Hasilnya aku mengerjakan tugas dengan jantung berdebar-debar, hingga ganti hari Senin. Hanya orang gila saja, yang minum kaya gitu.
Hari Senin, tepat 5 menit menjelang tenggat waktu (deadline), aku kumpulkan tugas. Debar jantung tak teratur akibat kafein plus lari pagi naik ke lantai 3 ditambah dengan kepala pusing tidak sarapan dan tekanan darah pasti kacau karena begadang.
Setelah itu aku mulai mual. Lalu kucoba muntah di WC, ternyata tidak keluar apa-apa. Tenggorokan rasanya panas. Mata berair. Dunia serasa berputar.
Lalu pergi ke Mensa, dan makan. Setelah makan, keadaanku mendingan. Aku bisa merasakan gula darah mengalir dalam darah, mengembalikan energiku. Di Mensa pula, aku bertemu kawan-kawan yang mengerjakan tugas yang sama. Wajah mereka adalah wajah-wajah begadang. Dasar dosen gila, memberi tugas di saat banyak ujian.
Nah, akibat efek ekstra kafein dan begadang itulah, sampai Kamis ini (atau Jumat) aku mengalami serangkaian insomnia dan rasanya seperti jetlag. Mungkin aku harus mendisiplinkan diri lagi mulai Jumat besok untuk tidur yang benar, makan buah-buahan, dan banyak minum air bening. Siapa tahu metabolisme yang kacau dan jam tubuh ini bisa pulih.
Gila, sampai jam 5 pagi ini, gua kaga bisa tidur dan menulis blog ini. Belajar pun kaga bisa konsen. Apapun yang terjadi, aku masih ada 2 ujian lagi. Aku harus kembali ke jalan yang benar, yaitu jalan pelajar. Aku harus kembali belajar tekun, supaya cepat lulus dan kembali ke Indonesia, terutama Bandung. Jumat ini, setelah bangun pagi (bangun kesiangan, kali), aku bertekad untuk belajar.
No comments:
Post a Comment