Saturday, February 25, 2012

Biaya hidup seorang dukun di Bremen

Selain tentang biaya hidupku tahun 2011 di Bremen, aku ingin menulis tentang biaya hidup seorang dukun di Bremen. Baca tulisan sampai bawah kalau ingin tahu dukun ini lebih lanjut.

***

Biaya bulanan

  1. Bayar kos = 70 EUR
  2. Asuransi kesehatan privat = 40 EUR
  3. Makan di rumah = 45 EUR
  4. Telpon = 5 EUR
  5. Kebersihan = 5 EUR

TOTAL bulanan = 165 EUR

***

Biaya Semester

  1. Semesterticket = 190 EUR
  2. Pakaian = 5 EUR

Biaya semester dibagi 6 = 32,5 EUR

Jadi tiap bulan dia butuh 197,5 EUR.

Ditambah biaya darurat 25% (49,38 EUR) menjadi 246,88 EUR per bulan.

***

Biaya di atas hanyalah ramalan alias prediksi dari dukun lain di Bremen yang pindah ke Nürnberg. Penjelasannya sebagai berikut.

  1. Dukun ini tinggal di Kuburan 24. Kos di sana khusus buat dukun ini murah. Selain itu, dia tinggal bersama (Wohnungsgemeinschaft/WG/apartment sharing) dengan banyak kawan, sehingga biaya makan di rumah bisa ditekan.
  2. Asuransi kesehatan privat juga sebetulnya tak lebih dari 40 EUR.
  3. Dukun ini jarang nelpon, nampaknya juga takkan sampai 5 EUR per bulan.
  4. Dukun ini jarang bersihin rumah/kamar, hehehe. Nampaknya biaya kebersihan hanya dipakai untuk beli sabun mandi, pasta gigi, dan shampoo.
  5. Semesterticket Uni Bremen dibeli dukun ini supaya bisa naik angkot sampai Hamburg dan Hannover.
  6. Tidak diketahui berapa besar anggaran dukun ini untuk beli pakaian tiap semester atau tiap tahun. Dukun ini biasanya senang sekali dengan baju pemberian orang. Anggap saja 5 EUR per semester.
  7. Sekarang aku tahu kenapa kiriman 200 EUR per bulan cukup untuk menghidupi dukun ini.

***

Dukun ini disebutkan dalam kisahku di Bremen ketika makan-makan bersama Mba Rina dan legenda Bremen. Tempat tinggal dukun kuncen ini, yaitu Kuburan 24, pernah kuceritakan ketika meninggalkan Bremen. Dukun ini sangat sakti. Dia pernah kuliah di kampus Gajah Tapa di Bandung. Seperti logo kampus perguruan tinggi negeri di Bandung tersebut yang duduk di atas buku, dukun ini pernah tidur di atas puluhan buku yang dipinjam dari Uni Bremen dan HS Bremen.

Cerita ini kudapat dari teman kosnya di Kuburan 24. Puluhan buku ditumpuk rapi, lalu di atasnya ditumpuk pakaian-pakaian kemudian sprei. Tidurlah dukun ini dengan tenang di atas buku-buku tersebut.

Ketika dukun kuncen ini pergi dari Bremen dan terbang ke Indonesia untuk selamanya, kosmologi Bremen berubah drastis. Kemudian gunung Eyjafjallajökull meletus di Islandia yang abunya mematikan penerbangan di Eropa. Kesaktiannya betul-betul mengguncangkan Eropa. Dukun-dukun lain di Bremen pun terguncang dan mereka melakukan tapa thesis bersama-sama secara serius untuk menghormati kepergian dukun dari Kuburan 24 ini.

Nürnberg, 25 Februari 2012

iscab.saptocondro

Friday, February 17, 2012

Biaya Hidupku di Bremen tahun 2011

Teringat masa-masa tinggal di Bremen. Biaya hidup di sana lebih murah daripada di Bayern, tempat tinggalku sekarang. Di bawah ini, perhitungan kasar biaya hidupku di Bremen di tahun 2011, pada masa-masa paska kuliah (bahasa halus dari masa pengangguran atau pencarian kerja).
***
Biaya Bulanan
  1. Bayar kos =  220 EUR
  2. Asuransi kesehatan privat = 70 EUR
  3. Makan di rumah = 70 EUR
  4. Makan di luar = 80 EUR
  5. Telpon = 20 EUR
  6. Kebersihan = 25 EUR
  7. Tiket transportasi = 50 EUR
TOTAL Bulanan = 535 EUR

Biaya Tahunan
  1. Pakaian = 60 EUR
Biaya tahunan dibagi 12 = 5 EUR
Tiap bulan intinya butuh 540 EUR
Darurat 25% = 135 EUR
TOTAL Semua = 675 EUR / bulan
***
Kira-kira penjelasannya sebagai berikut:
  • Bayar kos itu wajib kalau tidak mau diusir. Mencari Wohnung/apartemen itu tidak mudah. Yang penting bisa dapat tempat tinggal. Kadang kita bisa dapat Wohnung murah dan kadang tidak.
  • Asuransi privat tahun pertama mungkin bisa didapat seharga 35 - 40 EUR. Tahun kedua 70 EUR kira-kira.
  • Sebaiknya menggunakan asuransi kesehatan yang gesetzliche Krankenversicherung. Untuk student berusia di atas 30 tahun, biayanya memang 130-140 EUR per bulan, tapi tidak perlu bayar uang di muka untuk di-reimburse kemudian.
  • Makan di rumah lumayan menekan biaya kantong. Apalagi kalau tinggal bersama (WG/Wohnungsgemeinschaft)
  • Makan di luar buatku penting untuk bersosialisasi dan untuk variasi gizi. Serta untuk mendapat ide, masak apa. Makan di Mensa/kantin universitas termasuk makan di luar.
  • Biaya kebersihan adalah biaya membeli sabun mandi, shampoo, deodoran, deterjen, alat pembersih kaca, cairan buat ngepel lantai, cairan pembersih, sabun cuci piring, kantong debu vacuum cleaner, dll. Selain itu, biaya mencuci pakaian juga termasuk di sini. Biaya kebersihan penting buat sosialisasi. Pasti kamu ingin tampil bersih dan wangi serta tidak pakai pakaian penuh bercak kalau keluar rumah. Juga kamu ingin punya rumah yang ramah tamu (rapi dan bersih). Kamu juga kaga mungkin menyediakan piring yang jamuran kepada tamu.
  • Tiket bus per bulan kubayar 50 EUR. Sewaktu masih student, aku beli tiket 200 EUR per semester (lebih murah).
  • Biaya pakaian bagiku tak terlalu banyak. Kalau kamu wanita atau pria metroseksual, biaya pakaian per bulan itu pasti per bulannya besar.
  • Biaya tak terduga harus selalu diperhitungkan karena banyak hal yang tak pasti di dunia ini. Untuk contoh di atas, kupakai 25% dan ini mungkin lebay.

Nürnberg, 17 Februari 2012
iscab.saptocondro