Friday, December 26, 2008

Beda ITB dengan Uni Bremen

Beda ITB dengan Uni Bremen

Bremen, 26 April 2007, Profesor, dosen, dan mahasiswa Uni Bremen mengadakan kuliah di depan gedung parlemen kota Bremen sebagai aksi protes pemotongan anggaran pendidikan.Banyak yang kuliah melantai. Beberapa jurusan yang beruntung (dekat kafe), kuliah duduk di kursi, sambil minum jus. Contohnya jurusanku Teknik Elektro.

JAdi ingat kejadian beberapa hari lalu di ITB. Beberapa mahasiswa ujian, sambil melantai di pelataran MAsjid Salman.Tapi ujian seperti ini, bukan aksi yang berhubungan dengan anggaran pendidikan.Semuanya gara-gara kedatangan Wapres JK, yang memakai satu ruang di kampus, lalu Dosen dan mahasiswa ITB tidak diijinkan memakai ruangan lain di seluruh kampus ITB untuk kegiatan mereka.Intinya sih seluruh kampus ITB ditutup karena ada satu orang VVIP ingin memakai satu ruangan di ITB.Beberapa ujian dibatalkan, kecuali jurusan biologi yang gelar tikar depan MAsjid Salman.Kegiatan perkuliahan dipindahtempatkan atau dibatalkan, kecuali kuliah umum bersama Wapres JK.

Ignatius Sapto Condro A.B.(iscab)

info tentang aksi di Bremen bisa dibaca di
http://www.weser-kurier.de/

Info tentang kejadian di ITB bisa dibaca di
http://www.itb.ac.id/

dan beberapa koran yang terbit di Jawa Barat
tepatnya
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/04/tgl/07/time/095543/idnews/763927/idkanal/10
http://www.pikiran-rakyat.co.id/cetak/2007/042007/08/0105.htm
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0704/09/Jabar/11983.htm
http://www.itb.ac.id/news/1531
http://www.itb.ac.id/news/1533
http://www.itb.ac.id/news/1536
http://www.itb.ac.id/news/1537
http://www.itb.ac.id/news/1541
http://www.itb.ac.id/news/1561
http://geodesy.gd.itb.ac.id/bsetyadji/
http://geodesy.gd.itb.ac.id/bsetyadji/?p=139

Kuliah Hari Ini

Kuliah Hari ini


Bremen, Kamis, 26 April 2007 pukul 13.00 (Waktu Eropa Tengah), aku baca pengumuman depan pintu kelas.
Kuliah Antriebsregelung und Mechatronik dipindah ke Markplatz (semacam alun-alun depan gedung DPRD Bremen dan dekat tempat belanja).
Oh, ya, Antriebsregelung und Mechatronik artinya Control of Electrical Drives and Mechatronics.
Mmm... bahasa Indonesianya electrical drives itu apa, ya? Penggerak Elektrik?

Profesor, dosen, mahasiswa melakukan protes sejak minggu lalu.Kuliah dan seminar 24 jam dalam kampus diadakan minggu lalu.
Hari ini, kuliah diadakan di depan gedung parlemen Bremen.

Tema protesnya adalah penolakan terhadap pengurangan anggaran pendidikan di Bremen.
Anggaran pendidikan di negara bagian Bremen akan dikurangi sebesar 100 juta Euro,
dan untuk Uni Bremen, anggaran dikurangi 37 juta Euro.

Akibat pengurangan anggaran:
- 30% posisi Profesor akan hilang
- Beberapa jurusan hilang, contoh: Sport (olahraga), Behindertenpaedagogik (pendidikan untuk orang cacat)
- lowongan peneliti berkurang (aku berencana lanjut doktoral, ini bisa buruk buatku)

Wah, anggaran 100 juta Euro kira-kira 1200 milyar Rupiah untuk satu negara bagian dan 37 juta Euro = 444 milyar rupiah untuk satu universitas. Anggaran yang cukup besar untuk pendidikan.
Wah, andai waktu dulu kuliah di ITB, ada demo bertopik anggaran pendidikan di depan Gedung Sate (DPRD Jawa Barat) seperti ini, pasti asyik.

Nah, kembali ke kuliahku. Aku sampai Markplatz, jam 13.45, telat 1 halaman.
Sudah ada papan tulis portabel (beroda) dan seorang asisten dosen yang mengajar.
Profesorku sedang masuk ke ruang parlemen, untuk berbincang-bincang dengan wakil rakyat.
Mengisi daftar hadir, kemudian aku dikuliahi hal-hal tentang motor listrik, kendali (waktu) optimal, dll.
Karena dekat kafe, kami (mahasiswa Teknik Elektro) kuliah sambil mesan jus.
Orang-orang pun lalu lalang. Di musim semi yang terlalu panas ini, kami kuliah sambil cuci mata. Mahasiswa Teknik Elektro yang datang lelaki semua. Yang lalu lalang, banyak wanita cantik berpakaian musim panas (tank top, you can see, dll)

Jurusan lain juga mengadakan kuliah di Markplatz.
Ada yang kuliah ekonomi, dengan grafik-grafiknya.
Ada yang kuliah hukum, sosial, matematika, dll.
Profesor, dosen, dan mahasiswa menunjukkan solidaritasnya untuk menolak pemotongan anggaran pendidikan.

Jarang sekali, saya lihat di Indonesia, solidaritas seperti ini untuk memperjuangkan anggaran pendidikan 20% sesuai amanat konstitusi.


Ignatius Sapto Condro A.B.(iscab)

info lebih lanjut tentang aksi di Bremen ini bisa didapat di www.weser-kurier.de

Thursday, December 25, 2008

Antara aku, kafein, dan tugas kuliah

Ditulis 29 Maret 2007.

Setelah hari minggu lalu, tidak tidur mengerjakan Tugas Computational Intelligence, ditemani "hanya" 3 cangkir kopi. Tapi masalahnya adalah secangkir kopi, aku isi setengahnya dengan bubuk kopi dan sedikit gula. Hasilnya aku mengerjakan tugas dengan jantung berdebar-debar, hingga ganti hari Senin. Hanya orang gila saja, yang minum kaya gitu.

Hari Senin, tepat 5 menit menjelang tenggat waktu (deadline), aku kumpulkan tugas. Debar jantung tak teratur akibat kafein plus lari pagi naik ke lantai 3 ditambah dengan kepala pusing tidak sarapan dan tekanan darah pasti kacau karena begadang.

Setelah itu aku mulai mual. Lalu kucoba muntah di WC, ternyata tidak keluar apa-apa. Tenggorokan rasanya panas. Mata berair. Dunia serasa berputar.

Lalu pergi ke Mensa, dan makan. Setelah makan, keadaanku mendingan. Aku bisa merasakan gula darah mengalir dalam darah, mengembalikan energiku. Di Mensa pula, aku bertemu kawan-kawan yang mengerjakan tugas yang sama. Wajah mereka adalah wajah-wajah begadang. Dasar dosen gila, memberi tugas di saat banyak ujian.

Nah, akibat efek ekstra kafein dan begadang itulah, sampai Kamis ini (atau Jumat) aku mengalami serangkaian insomnia dan rasanya seperti jetlag. Mungkin aku harus mendisiplinkan diri lagi mulai Jumat besok untuk tidur yang benar, makan buah-buahan, dan banyak minum air bening. Siapa tahu metabolisme yang kacau dan jam tubuh ini bisa pulih.

Gila, sampai jam 5 pagi ini, gua kaga bisa tidur dan menulis blog ini. Belajar pun kaga bisa konsen. Apapun yang terjadi, aku masih ada 2 ujian lagi. Aku harus kembali ke jalan yang benar, yaitu jalan pelajar. Aku harus kembali belajar tekun, supaya cepat lulus dan kembali ke Indonesia, terutama Bandung. Jumat ini, setelah bangun pagi (bangun kesiangan, kali), aku bertekad untuk belajar.

Mukadimah

Suatu hari Natal, tahun 2008,

Seorang mahasiswa Universität Bremen mulai menulis blog ini.
Dia ingin mengisahkan sedikit curahan hatinya tentang lika-liku hidup di Bremen.

Mahasiswa ini sedang menjalani semester VI kuliah masternya di bidang Information and Automation Engineering (IAE) Uni Bremen.

Kalau pembaca ingin bertanya, "Mas... mas... kuliah Master bukannya paling banter 4 semester? Kok, bisa sampai semester ke-6?".

"Yah, dik, beginilah nasib menjadi orang yang malas, tidak punya tujuan hidup jelas seperti semua Presiden pasca 1998, selalu bimbang dan ragu seperti SBY.", jawabku.

Aku belum lulus karena banyak hal:
- laptop rusak, di kala mengambil kuliah yang "programming heavy"
- salah ambil mata kuliah
- penat kuliah tapi kaga bisa cari hiburan bagus, kaya jalan-jalan dan nonton film di bioskop
- setiap ingin jalan-jalan bareng kawan-kawan, bentrok dengan ujian
- pernah juga mau liburan, eh malah diusir dari rumah lama, sehingga liburan kepotong tanda tangan kontrak rumah baru
- kurang motivasi kalau belajar pemrograman dengan C++
- depresi karena kesepian
- moral yang jatuh mendengar kisah cinta si doi di negeri seberang

Yah, sekarang aku hanya perlu ambil Master Project dan Master Thesis, lalu selesai.
Tantanganku hanya satu, bisakah tahun 2009 ini, aku mendapat perpanjangan visa?

Masa depan siapa tahu.
Semoga aku bisa menyelesaikan studi masterku.
(lalu lanjut Ph.D)

Oke, deh, dengan ini blogs yang menceritakan lika-liku hidupku di Bremen, kubuka.